LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT. KAI (Persero)
DIPO LOKOMOTIF SEMARANG
PEMELIHARAAN
MESIN LOKOMOTIF DE SERI CC 201142
Disusun oleh:
Nama : SOFYAN FAOZI
NIM : 5250307002
Prodi : Teknik Mesin DIII
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
ABSTRAK
Sofyan Faozi. 2010. Pemeliharaan Mesin Lokomotif DE Seri CC 201142. Laporan Praktik Kerja Lapangan D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Diadakannya Praktik Kerja Lapangan merupakan suatu agenda wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang khususnya pada D3 Teknik Mesin untuk memenuhi syarat Sistem Kredit Semester (SKS) di dalam menyelesaikan jenjang pendidikan Diploma III pada Univesitas Negeri Semarang.
Mesin lokomotif DE seri 201142 memiliki beberapa komponen yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Karena saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, maka komponen-komponen tersebut perlu di kaji dalam laporan ini.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini adalah untuk mengetahui komponen-komponen yang ada pada lokomotif disel elektrik seri cc 201142 beserta penjelasannya, mengetahui gangguan-gangguan yang terjadi pada lokomotif disel elektrik seri cc 201142 dan cara mengatasinya.
Komponen-komponen disel elektrik seri cc 201142 antara lain: mesin disel, main frame, cylinder, crank shaft, cam shaft, balance shaft, piston, connecting rod, bearing, vibration damper, fuel injection, pump, fuel nozzle, engine control governor, overspeed governor, turbo charger, inter cooler, manifold, lubricating oil filter. Pemeliharaan-pemeliharaan yang sering dilakukan pada mesin lokomotif DE seri cc 201142 antara lain pemeliharaan harian, pemeliharaan satu bulanan, pemeliharaan tiga bulanan, pemeliharaan enam bulanan, pemeliharaan tahunan.
Simpulan yang dapat diambil dari laporan praktek kerja lapangan ini adalah Dipo Lokomotif Semarang Poncol merupakan Unit Perbaikan dan Pemeliharaan Lokomotif, khususnya Lokomotif KRD dan Lokomotif Lain (Seri CC, BB, DD). Pemeliharaan yang dilakukan bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin pada Lokomotif, sehingga Lokomotif dapat beroperasi dengan baik dan dapat memperpanjang usia Lokomotif.
Saran yang dapat diberikan adalah supaya dilakukan perawatan dan pemeriksaan lokomotif disel elektrik secara berkala, analisis secara berurutan untuk mempermudah melakukan perbaikan. Sehingga lokomotif dapat beroperasi dengan baik.
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah disahkan oleh pihak institusi mitra PT. KERETA API (Persero) dan pihak Jurusan Teknik Mesin, pada:
Hari :
Tanggal :
Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Mesin Widi Widayat, M.T NIP. 19740815 200003 1 001 | Pembimbing Lapangan Budijono NIP. 40401 |
Mengetahui: Ketua Jurusan Teknik Mesin Drs. Wirawan Sumbodo, M. T NIP. 19660105 199002 1 002 | Mengetahui: KUPT DAOP IV Agus Jamali NIP. |
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Sesuatu yang rumit selalu berasal dari sesuatu yang sederhana.
2. Pandai di hari ini bukan berarti pandai di esok hari, bulan depan atau tahun depan.
PERSEMBAHAN
Laporan ini aku persembahkan kepada:
1. Ibu, dan Bapak, yang tercinta
2. Kakak-kakak ku yang selalu memberikan motivasi
KATA PENGANTAR
Assalamu 'alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan atas karunia dan anugrah Allah SWT, yang telah dilimpahkan sehingga dapat terselesaikannya penulisan laporan kerja pratek ini. Penulisan laporan kerja praktek ini mengambil lokasi di PT. KERETA API (Persero) Jl. Petek No. 42 Semarang merupakan salah satu persyaratan akademis yang harus dipenuhi di Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Pelaksaan kerja praktek dilaksanakan selama satu bulan dengan maksud agar mahasiswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang cukup dalam pelaksanaan atau perencanaan suatu proyek, sehingga kelak merupakan nilai tambah bagi mahasiswa setelah terjun ke dunia kerja.
Pembuatan laporan kerja praktek merupakan hasil dari pengamatan, pengumpulan data dan infonnasi yang didapat dari berbagai pihak yang terkait selama pelaksaan kegiatan. Untuk itu penyusun pada kesempatan ini ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. Abdurrahman, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
2. Bapak Drs. Wirawan Sumbodo, M. T. selaku Ka. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
3. Bapak Widi Widayat, M. T. selaku dosen pembimbing praktek kerja lapangan.
4. Bapak Widi Widayat, M. T. selaku Ketua Program Studi D3 Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang.
5. Bapak Hadromi, Spd, MT selaku Sekretaris Program Studi Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang.
6. Bapak Agus Jamali, selaku Kepala Daop IV Semarang.
7. Bapak Budijono, selaku Pembimbing Kerja Praktek di Dipo Lokomotif Semarang.
8. Staf dan semua pegawai di Dipo Lokomotif Semarang.
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun material yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Harapan penyusun semoga dengan tersusunnya laporan kerja praktik ini bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan bidang teknik pada khususnya.
Akhimya penyusun menyadari dalam penyusunan laporan kerja praktek ini apabila ada kritik dan saran yang bersifat membangun diucapkan terima kasih.
Semarang, April 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
ABSTRAK........................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................... iv
KATA PENGANTAR......................................................................................... v
DAFTAR ISI...................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Tujuan Prakrek Kerja Lapangan .............................................................. 2
C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan ............................................................ 2
D. Kronologis Praktek Kerja Lapangan ....................................................... 2
E. Sistematika Laporan ................................................................................ 4
F. Tinjauan Umum Perusahaan .................................................................... 5
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ......................................................... 5
2. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................ 6
G. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 11
BAB II PEMELIHARAAN MESIN LOKOMOTIF DE SERI CC 201142 ... 13
A. Landasan Teori........................................................................................ 13
1. Motor Disel ..................................................................................... 13
2. Komponen-komponen Mesin Disel ................................................. 13
B. Pemeliharaan Periodik Mesin Disel......................................................... 33
1. Pemeliharaan Harian ........................................................................ 33
2. Pemeliharaan Satu Bulanan ............................................................. 34
3. Pemeliharaan Tiga Bulanan.............................................................. 35
4. Pemeliharaan Enam Bulanan............................................................ 36
5. Pemeliharaan Tahunan...................................................................... 39
C. Diskripsi Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.................................... .. 41
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN. ........................................................ 45
A. Simpulan.................................................................................................. 45
B. Saran. ...................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 47
LAMPIRAN....................................................................................................... 48
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Denah Lokasi Dipo Lokomotif Semarang Poncol .............................. 3
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Tingkat Unit Perbaikan Teknik
Dipo Loko ......................................................................................... 7
Gambar 3. Potongan Melintang Mesin Diesel Type 7FDL8 Buatan GE
Dengan Cylinder................................................................................ 14
Gambar 4. Konstruksi Bagian Dalam pada Main Frame..................................... 15
Gambar 5. Heavy-Wall Cylinder Liner and Clampin Ring................................. 17
Gambar 6. Rangkaian Split Gear pada Crankshaft.............................................. 18
Gambar 7. Typical Details of Single-Piece Crankshaft....................................... 19
Gambar 8. Camshaft.............................................................................................. 20
Gambar 9. Posisi Balance Shaft............................................................................. 20
Gambar 10. Rangkaian Piston............................................................................... 21
Gambar 11. Rangkaian Steel Crown Piston........................................................... 22
Gambar 12. View of Art Rod Pin Bushing............................................................. 24
Gambar 13. Connecting Rod Assembly.................................................................. 25
Gambar 14. Grooveless Lower Bearing and Old-Style Grooved Bearing............. 26
Gambar 15. Vibration Damper.............................................................................. 27
Gambar 16. Bendix Fuel Injection Pumps............................................................. 28
Gambar 17. Injection Nozzle.................................................................................. 29
Gambar 18. Control Governor............................................................................... 30
Gambar 19. Sistem Overspeed Governor E-32896A............................................. 31
Gambar 20. Turbocharger Compressor-EndDetails E-33401............................... 32
Gambar 21. Intercooler.......................................................................................... 33
Gambar 22. Exhaust Manifold Transition Section................................................. 34
Gambar 23. Filter Minyak Pelumas (Lube Oil Filter)........................................... 34
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Penilaian PKL (diisi oleh pembimbing industri) .............. 52
Lampiran 2. Daftar Penilaian PKL (diisi oleh pembimbing UNNES) ............ 53
Lampiran 3. Laporan Kegiatan Harian PKL ................................................... 54
Lampiran 4. Kartu Bimbingan Laporan PKL .................................................. 56
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan
Seiring dengan berkembangnya teknologi di dunia, industri beserta perusahaannya dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan zaman yang terjadi sehingga penerapan teknologi pun ditujukan untuk menghasilkan produk-produk domestik berkualitas tinggi yang dapat berkompetisi dengan produk-produk luar negeri, termasuk mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada.
Proses alih teknologi dewasa ini terjadi di sebagian besar perusahaan swasta maupun perusahaan milik pemerintah, dalam hal ini terjadi di dalam industri per-keretaapian Indonesia. Sejauh ini, industri kereta api terus berinovasi dalam usaha memberikan pelayanan kepada masyarakat pada umumnya, dengan cara menambah fasilitas-fasilitas yang lebih modern ataupun memberikan pelayanan yang lebih baik.
Tantangan dalam bidang perbaikan dan perawatan kereta api inilah yang menjadi bahan pertimbangan penulis dalam menambah ilmu pengetahuan dan teknologi, baik di bangku kuliah maupun kenyataan di lapangan. Sehingga dalam hal ini, penulis memilih PT. KERETA API (Persero) Unit Dipo Lokomotif Semarang Poncol yang bergerak di bidang perbaikan dan pemeliharaan lokomotif, sebagai tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL).
|
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Praktek industri yang dilakukan mahasiswa jurusan Teknik Mesin UNNES diharapkan memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan adalah :
1. Untuk memenuhi syarat pembuatan proyek akhir dari instansi tempat studi mahasiswa.
2. Menjalin hubungan antara dunia pendidikan dengan dunia industri.
3. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di industri.
4. Memperoleh gambaran tentang kondisi dunia kerja di suatu perusahaan.
5. Mendapatkan pengalaman sebagai bekal sebelum memasuki dunia kerja.
C. Manfaat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
Adapun manfaat dari praktik industri adalah :
1. Memperoleh pengetahuan secara jelas tentang kegiatan dalam perusahaan khususnya yang berkaitan dengan Jurusan Teknik Mesin.
2. Membantu mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja di dunia nyata/perusahaan.
3. Dapat mendekatkan hubungan kerja sama yang positif antara universitas dan industri.
D. Kronologi Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
Praktek kerja lapangan dilaksanakan di PT. KERETA API (Persero) Unit Dipo Lokomotif Semarang Poncol yang bergerak di bidang perbaikan dan pemeliharaan lokomotif. Dipo Lokomotif Semarang Poncol beralamat di Jl. Petek No. 42 Semarang. Berlokasi antara Stasion Semarang Poncol dan Stasion Semarang Tawang.
Gambar 1. Denah Dipo Lokomotif Semarang Poncol Tahun 2009
Keterangan :
1. Gudang 12. Ruang Instruktur
2. Ruang Kepala UPT 13. Ruang Instruktur
3. Ruang Kepala UPT 14. Ruang Instruktur
4. Kantor 15. Ruang KR Los
5. Kantor 16. Ruang KOR
6. Kantor 17. Ruang Instruktur
7. Parkir Sepeda Motor 18. Gudang Pelumas
8. Kamar Mandi 19. Gudang Pelumas
9. Penyimpanan Koperasi 20. Ruang Pertemuan
10. Kantin 21. Mushola
11. Bengkel / Parkir Karyawan 22. Ruang Pengawas
Sebelum melakukan praktek kerja lapangan ini ada beberapa prosedur yang harus dilakukan, yaitu:
1. Mencari perusahaan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan dan menyerahkan proposal kegiatan.
2. Melakukan konfirmasi ke pihak jurusan dan penunjukan dosen pembimbing oleh jurusan.
3. Membuat surat penerjuan dari Universitas untuk perusahaan mitra.
4. Menyerahkan surat ijin dari universitas kepada pihak perusahaan.
5. Mendapatkan surat balasan resmi dari perusahaan kepada pihak universitas.
6. Melakukan PKL pada tanggal 20 Agustus s/d 20 September 2009.
7. Menyusun laporan PKL berdasarkan pengalaman dan data yang diperoleh saat PKL.
8. Menyerahkan laporan PKL kepada jurusan dan pihak perusahaan.
9. Mendapatkan surat keterangan PKL dari pihak yang bersangkutan.
E. Sistematika Penulisan Laporan
Untuk memudahkan pemahaman, laporan ini disusun terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir laporan.
1. Bagian Awal.
Bagian awal laporan berisi halaman judul, lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar.
2. Bagian Isi.
Bagian isi terdiri dari tiga bab yaitu:
BAB I : Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, tujuan, manfaat, kronologi, sistematika penulisan laporan, metode pengumpulan data-tinjauan umum perusahaan yang berisikan : Sejarah berdirinya perusahaan, Struktur organisasi perusahaan. BAB II : PEMELIHARAAN MESIN LOKOMOTIF DE SERI CC 201142. Bab ini berisi tentang landasan teori mesin disel, komponen-komponen mesin disel lokomotif DE seri CC 201142, dan pemeliharaan mesin disel. BAB III Penutup. Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran.
F. Tinjauan Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat PT. KRETA API (Persero)
Pelopor perkeretaapian di Indonesia zaman dahulu, bernama NIS (Netherland Indische Spoorutegh Abshoopy), yang bertempat di kantor Lawang Sewu Semarang. Usaha NIS pada saat itu ialah mengangkut hasil bumi dan angkutan kota yaitu antara lain jurusan Bulu – Jomblang lewat Mataram, kemudian Jalan Pemuda dan berhenti di Banjir Kanal Barat. Pada tanggal 28 September 1945, lahirlah Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKRI). Pada masa Indonesia berbentuk RIS (Republik Indonesia Serikat), maka DKRI berubah nama menjadi DKRIS, yang kemudian berubah nama lagi menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA).
Pada tanggal 15 September 1971, pemerintah mengubah lagi nama PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 1971 serta dimasukkan dalam lingkungan Departemen Perhubungan. Namun, karena dilaksanakannya Peraturan Pemerintah, maka dari PJKA diubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) mulai tahun 1990.
Demikian juga Dipo Loko Semarang Poncol yang merupakan bagian juga beberapa kali mengalami perubahan nama. Seiring dengan tuntutan masyarakat akan pelayanan jasa angkutan yang lebih baik, maka pada tanggal 1 April 1999, Perumka beralih ke Persero meskipun untuk tahap awal hanya pembenahan pada bidang manajemen dan berganti nama menjadi PT. KERETA API INDONESIA (Persero).
2. Struktur Organisasi
Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan pencapaian tujuan awalnya, PT. KERETA API harus menjaga kualitas pelayanan dan memenuhi kebutuhan pengguna jasa kereta api yang akhirnya akan mendukung pengembangan sektor lain. Untuk tugas tersebut, diperlukan adanya pembagian tugas dan koordinasi antar karyawan. Maka dalam pengoperasian kereta api tersebut, terdapat satu kesatuan yang saling mempengaruhi antara tugas yang satu dengan tugas yang lainnya. Pembagian tugas tersebut terpapar dalam struktur organisasi yang terbagi dalam 4 tingkat, yaitu :
1. Struktur Tingkat Pusat
2. Struktur Tingkat Wilayah Usaha (WILU)
3. Struktur Tingkat Daerah Operasi (DAOP)
4. Struktur Tingkat Unit Perbaikan Teknik (UPT) Dipo Loko
Pada laporan ini, hanya akan dituliskan Struktur Organisasi Tingkat Unit Perbaikan Teknik (UPT), karena pada organisasi inilah yang berhubungan langsung dengan penanganan Lokomotif-lokomotif. Berikut ini Bagan Struktur UPT Dipo Loko :
Kepala UPT
KR Los KR Luar KR Adm. KR KOR
Pengawas Pengawas Juru Pengawas
Bengkel DC REN
Pengawas Pengawas Pelaksana Pengawas
Lok. DE KA Adm. & Kepeg. Suku Cadang
BBM &
BahanPelumas
Pengawas Pengawas
Lok. DH PLH
Pengawas Pengawas
KRD Order
Pengawas Pengawas
Laborat Emplasemen
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Tingkat Unit Perbaikan Teknik Dipo Loko
Adapun tugas dan wewenang masing-masing, yaitu :
1. Kepala Unit Pengawas Traksi (KUPT)
Mempunyai beberapa tugas, antara lain :
a. Pemeliharaan, mulai dari Delay Check sampai dengan pemeliharaan tahunan.
b. Mengatur kelancaran petugas pegawai operasional masinis / asisten masinis.
2. Kepala Ruas Los (KR Los)
Mempunyai tugas, yaitu melaksanakan pemeliharaan dan pengawasan yang pembagian tugas kepada Pegawai Los yang disesuaikan dengan Work Order, serta membawahi :
a. Pengawas bengkel, yang mempunyai tugas bertanggung jawab atas pengerjaan mekanik-mekanik, seperti las, bubut, dan sebagainya.
b. Pengawas BB 200, yang bertanggung jawab atas pemeriksaan dan perawatan lokomotif seri BB 200.
c. Pengawas DH, yang bertugas mengawasi dan bertanggung jawab atas pemeriksaan dan perawatan Loko DH.
d. Pengawas KRD, yang bertugas mengawasi dan bertanggung jawab atas pemeriksaan maupun perawatan Kereta Rel Diesel.
e. Pengawas Laboratorium, yang bertanggung jawab atas pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan tes laboratorium, seperti uji kekentalan minyak pelumas dan lain sebagainya.
3. Kepala Ruas Luar (KR Luar)
Bertugas dalam penyiapan operasi lokomotif baik dari segi teknis, ijin bagi masinis untuk jalan, dan hal-hal yang berkenaan dengan operasi lokomotif. KR Luar ini juga membawahi beberapa bagian, antara lain :
a. Pengawas DC, yang bertugas memeriksa dan memelihara lokomotif yang telah selesai dinas untuk mengetahui ada atau tidaknya kerusakan-kerusakan.
b. Pengawas KA (Kereta Api), yang bertugas mengawasi petugas operasional, masinis / asisten masinis untuk menyesuaikan dinasnya.
c. Pengawas Peristiwa Luar Biasa Hebat (PLH), yang bertugas mengawasi peristiwa-peristiwa yang mengakibatkan kerusakan berat pada lokomotif dan kereta, misalnya tabrakan antar kereta sehingga body melengkung.
d. Pengawas Order, yang bertugas membuat dinasannya masinis dan asistennya untuk melaksanakan dinas KA dan/atau Langsir.
e. Pengawas Emplasemen, yang bertugas melakukan K3 dan keamanan Dipo.
4. Kepala Ruas Administrasi (KR Adm.)
Mempunyai tugas dalam melaksanakan administrasi keuangan, administrasi umum, dan kepegawaian. KR Adm ini membawahi :
a. Pengawas Keuangan, yang bertugas mengawasi dan melaksanakan penyusunan rencana anggaran, melaksanakan pengendalian administrasi keuangan, akuntansi, dan pengesahannya.
b. Pengawas Kepegawaian, yang mempunyai tugas melaksanakan mutasi, tata usaha personalia, dan pendidikan.
c. Pengawas Administrasi Umum, yang bertugas melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran, kerumahtanggaan, keamanan dan ketertiban kantor, mess, dan sebagainya.
5. Kepala Ruas Koordinasi (KR KOR)
Bertugas melaksanakan perencanaan pemeliharaan dan administrasi teknik.Bagian ini membawahi :
a. Pengawas Rencana Pemeliharaan, yang bertugas membuat jadwal rencana pemeliharaan, melaksanakan pengolahan data lokomotif tentang hal-hal yang dilaporkan masinis setelah selesai dinas KA, dan membuat data tentang riwayat lokomotif.
b. Pengawas Suku Cadang, BBM, dan Bahan Pelumas, yang bertugas melaksanakan dan mengawasi penggunaan suku cadang, BBM, dan Bahan Pelumas, serta membuat laporan teknik tentang pemakaian suku cadang, BBM, dan Bahan Pelumas.
Berikut data jumlah pegawai di Dipo Lokomotif IV Daop Semarang Poncol tercatat sejak Januari 2009 sampai dengan periode Desember 2009 :
- Umum : 11 orang (terdiri dari pimpinan dan pegawai administrasi)
- Masinis : 129 orang
- Asisten Masinis : 47 orang
- Pemeliharaan : 46 orang
- Pegawai magang : 9 orang
G. Metode Pengumpulan Data
Sebelumnya menyusun laporan penulis melakukan kegiatan pengumpulan data guna memperlancar dalam menyusun laporan. Adapun metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Metode observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan praktik langsung dan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang dikehendaki.
2. Metode Interview
Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara responden dengan pembimbing praktik dan sumber lain yang bersangkutan.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data hal-hal yang berhubungan dengan inventer dan dapat memberikan masukan wawasan bagi penulis.
4. Metode Literatur
Metode Literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku yang terkait dengan inverter sehingga dapat mendukung penyusunan laporan.
BAB II
PEMELIHARAAN
MESIN LOKOMOTIF DE SERI CC 201142
A. Landasan Teori
1. Motor Disel
Motor diesel adalah salah satu jenis motor bakar, yaitu motor yang tenaganya di dapat dari pembakaran bahan bakar di dalam motor itu sendiri. Sebagai bahan bakar pada motor diesel di gunakan bahan bakar solar. Tenaga yang dihasilkan dapat mencapai maksimal jika pembakaran dapat dilakukan denga sempurna juga. Pembakaran yang tidak sempurna, selain menghasilkan tenaga yang tidak maksimal, sisa pembakaran yang tertinggal didalam silinder yang berbentuk arang akan mempertinggi tingkat keausan silinder dan torak. Sedangkan yang jatuh dan yang tercampur dengan minyak lumas akan membuat minyak menjadi lebih kental sehingga minyak lumas mengalami penuruna daya lumasnya, dan pada bagian yang sempit tidak terlumasi.
2. Komponen-komponen Mesin Diesel
Mesin Diesel pada Lokomotif CC 201142 terdiri atas beberapa komponen, baik komponen utama maupun komponen pendukung, antara lain : Mesin disel, main frame, cylinder, crank shaft, cam shaft, balance shaft, piston, connecting rod, bearing, vibration damper, fuel injection pump, fuel nozzle, engine control governor, overspeed governor, turbo charger, inter cooler, manifold, lubricating oil filter.
|
a. Mesin Diesel
General Electric (GE) telah mengembangkan Mesin Diesel Type 7FDL8 untuk digunakan pada sistem perkeretaapian dengan Lokomotif Diesel Elektrik. Mesin Diesel tersebut dikembangkan berdasarkan pada pengujian Laboratorium yang didukung oleh ribuan jam pengalaman pada beberapa Mesin.
Gambar 3. Potongan Melintang Mesin Diesel Type 7FDL8
Buatan GE dengan 8 Cylinder
b. Main Frame
Main Frame Mesin Diesel terbuat dari logam khusus yang dicor menjadi satu kesatuan, diperkuat dengan rusuk-rusuk dan tatahan-tatahan. Kekuatan dan kekakuan selanjutnya akan bertambah oleh pengerasan Main Bearing Cup yang terpasang horisontal dan juga vertikal, empat bidang rata yang terletak pada bagian bawah untuk mengikatnya Main Frame ke badan Lokomotif.
Gambar 4. Konstruksi Bagian Dalam pada Main Frame
c. Cylinder
Cylinder Assembly terdiri dari tiga komponen utama yaitu Cylinder Liner, Cylinder Head beserta Valve, dan Cylinder Jacket. Komponen tersebut terpasang satu sama lain diberi Sealed dan Gasket dirangkai dan diluruskan posisinya dengan Compression Release Adapter dan diamankan oleh Clamping Ring diikat dengan baut khusus. Cylinder Assembly dipasang pada Frame Mesin Diesel diikat dengan baut yang berada pada empat buah tumpuan, yang terdapat pada empat buah sudut di bagian bawah Cylinder Jacket. Cylinder Jacket terbuat dari besi tuang khusus.
Cylinder Liner dapat dilepas, didinginkan dengan air, dibuat dari bahan baja tuang. Liners pada Mesin Diesel model lama yang dilapisi dengan Chrome pada bagian dalamnya dan menggunakan Ring besi. Mesin Diesel produk terakhir menggunakan Liners dengan proses pengerasan dengan direndam cairan khusus pada bagian dalamnya dan menggunakan Ring yang dilapisi dengan Chrome.
Gambar 5. Heavy-Wall Cylinder Liner and Clamping Ring
d. Crankshaft
Crankshaft terbuat dari baja tempa berkualitas tinggi yang dikeraskan agar tahan dalam waktu pemakaian yang lama. Permukaan porosnya dibuat dengan presisi tinggi dan bagian permukaan yang bersinggungan dengan Bearing dapat diterobos oleh minyak pelumas. Bagian Split Drive Gear dapat dilepaskan, terletak pada ujung poros sisi Generator End, langsung memutar Camshaft melalui tambahan roda gigi bantu untuk mengontrol Governor dan Overspeed Governor.
Gambar 6. Rangkaian Split Gear pada Crankshaft
Crankshaft dan termasuk Plendes penggerak Generatornya terbuat dari baja yang ditempa, dinormalisir, dan dipanaskan untuk meningkatkan kemampuan fisiknya. Seluruh permukaan Bearing juga dikeraskan agar dapat digunakan dalam jangka waktu lama dan menambah kekuatan pada Crankshaft. Crankshaft Main Journal dibuat dengan konstruksi utuh. Jalur minyak pelumas dibor secara diagonal melalui Pin, memotong lubang yang dibor pada tiap Main Journal yang saling berbatasan. Di ujung bagian depan Crankshaft dilengkapi Plendes yang digunakan untuk memasangkan Vibration Damper, yang terletak sedikit di depan Bearing utama. Di ujung bagian belakang Crankshaft terdapat beberapa poros dengan diameter yang berbeda-beda untuk memasang Pump Drive Gear Hub, ujung depan Cover Bearing, dan Bearing Over Hub.
Gambar 7. Typical Details of Single-Piece Crankshaft
e. Camshaft
Camshaft dibuat dari baja Alloy, untuk menggerakkan Klep (Valve) dan Fuel Pump. Camshaft terpasang pada Body Mesin di tiap sisi dan diputar oleh Crankshaft melalui gigi penggerak dengan kecepatan setengah dari putaran Crankshaft. Bagian dari Camshaft dibuat tersendiri dengan ketelitian tinggi dan disambung dengan bagian Camshaft lainnya dengan baut-baut pengikat dan mur sesuai dengan tanda yang ada.
Gambar 8. Camshaft
f. Balance Shaft
Dipasang hanya pada Mesin Diesel 8 (Delapan) Cylinder, dilengkapi dengan 2 (Dua) buah poros Eccentric, yang terbuat dari baja tuang, digunakan untuk mengimbangi getaran sekunder dari Mesin Diesel.
Gambar 9. Posisi Balance Shaft
g. Piston
Mesin Diesel produksi yang terakhir, menggunakan Piston yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama, yaitu Steel Crown yang terletak di bagian yang berhubungan langsung dengan ruang untuk pembakaran dan Bagian kedua, di bagian bawah untuk mengalirkan minyak pelumas untuk pendinginan. Piston yang dipakai pada Mesin Diesel model lama, terdiri satu bagian yang terbuat dari besi tuang dengan enam ring, dan kemudian dengan empat ring. Mesin Diesel produksi sekarang menggunakan tiga ring, yang mana dua ring untuk kompresi dan satu ring untuk pengontrol minyak.
Gambar 10. Rangkaian Piston
Setiap Steel Crown Piston (SCP) terdiri dari pasangan Steel Crown dan Aluminium Skirt. Crown dan Skirt (bodi) terangkai dengan diikat oleh empat buah baut. Pada gambar potongan Steel Crown adalah bulat, tetapi bodi aluminium berbentuk oval dengan axis panjang tegak lurus dan axis pendek sejajar dengan lubang Pin Piston. Bodi Piston berbentuk barrel dari bawah Ring pengontrol minyak sampai 0,86 inci. Piston yang diproduksi terakhir ini mempunyai alur Ring kompresi dua buah pada Crown dan satu alur untuk alur Ring minyak pada bodi (Skirt)-nya.
Gambar 11. Rangkaian Steel Crown Piston
Minyak pelumas beredar di rongga luar pada Crown untuk pendinginan, kemudian menuju ke rongga tengah Crown melalui delapan lubang yang berada di kisi-kisi dan lubang baut pengikat yang berada di bawah Crown, dan kembali ke Crankcase melalui dua lubang laluan. Nomor gambar dan nomor seri Crown Piston terdapat di permukaan sebelah luar di bawah Ring kompresi yang terbawah.
h. Connecting Rod
Connecting Rod Assembly terdiri dari Master Connecting Rod dan Articulated Connecting Rod. Keduanya dibuat dari baja tuang. Art Rod diikat dengan baut pengikat ke Pin pada Master Rod. Master Rod dipasang pada Crankshaft diikat dengan Bearing Cup.
Gambar 12. View of Art Rod Pin Bushing
Setiap Connecting Rod (Setang Piston) terdiri dari dua buah Rod (Setang). Master Rod terpasang pada sisi kiri Mesin Diesel dan Articulated Rod yang terpasang pada Master Rod dengan Pin penghubung berada di sisi kanan. Connecting Rod dibuat dengan sangat presisi dan dapat dipakai di beberapa Mesin atau dipertukarkan dengan Mesin lainnya, sepanjang terpasang pada sisi yang sesuai di dalam Mesin Diesel.
Gambar 13. Connecting Rod Assembly
i. Bearing
Bearing Sheel setengah lingkaran mendukung Crankshaft di dalam Mesin Diesel, terpasang kokoh pada Bearing Cup yang diikat dengan baut di tempatnya. Bearing dapat dilepaskan, memiliki presisi tinggi digunakan sebagai Main Bearing dan Connecting Rod Bearing. Badan Bearing terbuat dari baja yang dibuat dengan material khusus. Bearing untuk Connecting Rod dibuat dengan bahan berkualitas tinggi, dipakai pada Mesin baru agar mampu dibebani berat dan tahan untuk pemakaian yang lama. Thrust Bearing pada Crankshaft terletak pada Main Bearing nomor 4, 6, dan 8, untuk Mesin Diesel delapan, dua belas, dan enam belas Cylinder. Camshaft berputar pada Split Sleeve Aluminium Bearing yang dapat dilepas.
Gambar 14. Grooveless Lower Bearing
and Old-Style Grooved Bearing
j. Vibration Damper
Vibration Damper terletak pada ujung Free End Crankshaft digunakan pada Mesin Diesel 12 (Dua belas) dan 16 (Enam belas) Cylinder. Mesin Diesel 8 (Delapan) Cylinder menggunakan 2 (Dua) bulatan yang diikat bersama pada Damper. Fungsi Vibration Damper adalah untuk meredam getaran torsi yang ditimbulkan oleh Crankshaft.
Gambar 15. Vibration Damper
k. Fuel Injection Pump
Fuel Pump yang dipakai adalah model Impulse atau Jerk, terpasang pada bagian atas tiap-tiap Cylinder dan dikerjakan oleh tekanan Pushrod dari Camshaft. Pengatur Tappet terletak di bawah Pump Pushrod dengan pengaturan waktu pemompaan yang akurat. Fuel Injection Pump akan menaikkan tekanan bahan bakar yang menuju ke bagian Injection, dengan jumlah yang tepat dan menyalurkan bahan bakar dalam waktu yang tepat ke Cylinder melalui Fuel Nozzle.
Gambar 16. Bendix Fuel Injection Pumps
l. Fuel Nozzle
Injection Nozzle dipasang di tengah-tengah masing-masing Cylinder, dihubungkan dengan pipa saluran pendek ke Fuel Injection Pump. Bahan bakar ditekan ke lubang kecil pada Nozzle Tip, untuk dikabutkan menjadi bagian yang halus dan merata agar diperoleh pembakaran yang sempurna.
Gambar 17. Injection Nozzle
m. Engine Control Governor
Mesin Diesel dilengkapi dengan Governor yang bekerja dengan prinsip Electro-Hydraulic. Governor terpasang pada kotak Roda Gigi penggerak Governor yang terletak pada Generator End dan digerakkan oleh gigi penggerak Camshaft sebelah kanan. Governor mempertahankan putaran Mesin Diesel tetap stabil, pada beban yang berbeda-beda, dengan cara mengatur Fuel Rack Travel pada Injection Pump dan eksitasi Generator. Governor mempunyai pasokan minyak dan pompa minyak sendiri, dimana pasokan dan tekanan diperlukan untuk mengatur kerja dari Governor.
Gambar 18. Control Governor
n. Overspeed Governor
Mesin Diesel dilengkapi dengan Overspeed Governor yang akan mematikan Mesin Diesel jika terjadi putaran Mesin Diesel melampaui putaran aman sesuai dengan yang telah ditetapkan. Pada Mesin Diesel yang diproduksi sekarang, Overspeed Governor akan memberikan tekanan minyak untuk mengerjakan Hydraulic Overspeed Link Actuator. Bila terjadi putaran lebih, tekanan minyak akan turun dengan segera mengerjakan Actuator yang mengakibatkan Overspeed Link bergerak memanjang dan menutup bahan bakar yang menuju ke Cylinder. Overspeed Governor akan reset secara otomatis. Dua alat pengaman terpisah, satu untuk mendeteksi tekanan minyak pelumas rendah dan satu lainnya untuk mendeteksi tekanan air pendingin rendah terpasang menjadi satu kesatuan dalam Governor Mesin Diesel. Alat pengaman tersebut untuk mencegah terjadinya kondisi yang mungkin terjadi pada semua tingkatan putaran Mesin Diesel (dari tingkat putaran idle sampai putaran tinggi).
Gambar 19. Sistem Overspeed Governor E-32896A
o. Turbocharger
Turbocharger tunggal terpasang di bagian atas Free End Cover, diputar oleh gas bekas dari sisa pembakaran Mesin Diesel. Turbocharger menghasilkan udara untuk pembakaran ke Cylinder, kurang lebih 2 (Dua) kali tekanan atmosfir. Pendinginan dan pelumasan berasal dari Sistem Air Pendingin dan Sistem Pelumasan yang terdapat pada Mesin Diesel.
Gambar 20. Turbocharger Compressor-EndDetails E-33401
p. Intercooler
Mesin Diesel dilengkapi dengan 2 (Dua) buah Intercooler, yang berhubungan dengan Radiator yang terletak pada tiap sisi Mesin Diesel. Intercooler terhubung diantara Turbocharger dan pada masing-masing saluran udara masuk Manifold. Bagian dari Sistem Air Pendingin melewati Tabung Intercooler dan udara dari Turbocharger melalui Core Fin (sirip-sirip). Air akan menyerap panas dari udara masuk, sehingga temperatur udara yang masuk ke cylinder lebih besar dari temperatur air pendingin.
Gambar 21. Intercooler
q. Manifold
Manifold udara masuk terpasang pada sisi luar jajaran Cylinder, terdiri dari bagian-bagian yang mudah dilepas, untuk memudahkan pelurusan dan pemeliharaan Mesin. Manifold udara keluar terpasang pada “V” Mesin Diesel. Bagian Individual Flange, berasal dari pipa utama jenis tunggal atau jenis berganda dipasang pada masing-masing cylinder. Bagian utama dibuat dari Stainless Steel dengan bentuk menggembung agar mudah melebar jika terjadi pemuaian akibat panas.
Gambar 22. Exhaust Manifold Transition Section
r. Lubricating Oil Filter
Filter terpasang di dalam Sistem Minyak Pelumas di luar Mesin Diesel, yang berguna untuk menyaring kotoran dan benda-benda asing.
1. Oil Filter Housing
2. Oil Filter Cover
3. Filter Elements
4. Filter Elements
5. Pin
6. Cotter Pin
7. Hex Nut
8. Filter Vent Plug
9. Element Hold-Down Plate
10. Element Hold-Down Plates
11. Guide
12. Wing Nuts
13. Name Plate
14. Outlet to Cooler
15. Filtered Oil
16. Plate
17. Unfiltered Oil
18. Filter Support Tube
19. Oil Filter Section
20. Inlet From Oil Pump
Gambar 23. Filter Minyak Pelumas (Lube Oil Filter)
B. Pemeliharaan Periodik Mesin Diesel di Dipo
- Pemeliharaan Harian
a. Pemeriksaan Awal, yang meliputi :
1) Membersihkan ruang Lokomotif luar maupun dalam.
2) Memeriksa dan mengencangkan baut-baut yang kendor.
3) Memeriksa bocoran pada pipa Exhauster dan sistem minyak pelumas, bahan bakar, air pendingin, dan udara.
4) Memeriksa inventaris Lokomotif (harus siap dan baik).
5) Memeriksa kerusakan yang dilaporkan.
b. Pemeriksaan Mesin Diesel dalam keadaan Mesin hidup, meliputi :
1) Memeriksa minyak pelumas Mesin Diesel dan kemungkinan ter campur air atau bahan bakar (Diloka 444).
2) Memeriksa minyak Governor Mesin Diesel.
3) Mendengarkan apabila ada suara asing pada Notch 1 sampai dengan Notch 8.
4) Memeriksa indikator saringan udara Mesin Diesel (jika merah, dicatat pada buku riwayat Lokomotif).
c. Pemeriksaan Mesin Diesel dalam keadaan Mesin mati, meliputi :
1) Memeriksa minyak pendingin dan memperhatikan warnanya.
2) Memeriksa minyak Kompresor, jarum menunjukkan di daerah hijau.
3) Memeriksa minyak pelumas peti roda Fan Radiator diantara dua garis.
- Pemeliharaan 1 (Satu) Bulanan
a. Pemeriksaan Awal, meliputi :
1) Memeriksa minyak pelumas Mesin Diesel.
2) Memeriksa minyak bahan bakar.
3) Memeriksa minyak Governor Mesin Diesel.
4) Memutar Throtle Handle kembali ke Idle, memeriksa dan mencatat ketinggian minyak pelumas Mesin Diesel antara dua garis dan adanya kemungkinan campuran air atau bahan bakar.
5) Memeriksa indikator saringan udara Mesin Diesel.
b. Pemeriksaan Mesin Diesel, meliputi :
1) Memutar Poros Engkol dan memeriksa dinding Cylinder, Piston bagian bawah Art Rod Pin, serta Conrod Camshaft terhadap kemungkinan adanya bram.
2) Memeriksa dan mencatat panjang Sikat Arang Motor Pompa Bahan Bakar (min.10mm), kemudian membersihkan Komutator dan Strainer bahan bakar.
3) Membersihkan saringan plastik udara masuk.
4) Memeriksa dan mencatat Sleep Ring dan panjang Sikat Arang (min.10mm), kemudian menyemprot Radiator dengan udara kering.
5) Menganalisis kondisi minyak pelumas Mesin Diesel.
- Pemeliharaan 3 (Tiga) Bulanan
a. Pemeriksaan Awal, meliputi :
1) Memeriksaminyak pelumas Mesin Diesel.
2) Memeriksa minyak bahan bakar.
3) Memeriksa minyak Governor Mesin Diesel.
4) Memutar Throtle Handle kembali ke Idle, memeriksa dan mencatat ketinggian minyak pelumas Mesin Diesel antara dua garis dan adanya kemungkinan campuran air atau bahan bakar.
5) Memeriksa indikator saringan udara Mesin Diesel.
b. Pemeriksaan Mesin Diesel, meliputi :
1) Memutar Poros Engkol dan memeriksa dinding Cylinder, Piston bagian bawah Art Rod Pin, serta Conrod Camshaft terhadap kemungkinan adanya bram.
2) Memeriksa dan mencatat panjang Sikat Arang Motor Pompa Bahan Bakar (min.10mm), kemudian membersihkan Komutator dan Strainer bahan bakar.
3) Membersihkan saringan plastik udara masuk.
4) Memeriksa dan mencatat Sleep Ring dan panjang Sikat Arang (min.10mm), kemudian menyemprot Radiator dengan udara kering.
5) Menganalisis kondisi minyak pelumas Mesin Diesel, dengan :
- Mengganti filter minyak pelumas dan filter bahan bakar.
- Membersihkan Strainer bahan bakar dan minyak pelumas.
- Mengganti Nozzle, setelah dites pada tekanan 3800-4000 Psi.
- Memeriksa pompa Plunger bahan bakar pada kedudukan akan memompa (satu garis) dan Stel Timing.
- Memeriksa langkah Power Piston pada Over Speed dan langkah Fuel Rack (sesuai nilai load terakhir Balaiyasa), kemudian melumasi tuas-tuas Fuel Rack dengan MB3.
6) Mengganti minyak pelumas Kompresor dengan Sheel Ensis, memeriksa, dan membersihkan katup Kompresor.
7) Memeriksa kekencangan baut-baut Kopling Karet (28-30 lb.ft).
8) Membersihkan tahanan Dynamic Braking dan memeriksa panjang Sikat Arang Blower (min.25mm).
- Pemeliharaan 6 (Enam) Bulanan
a. Pemeriksaan Awal, meliputi :
1) Memeriksa minyak pelumas Mesin Diesel.
2) Memeriksa minyak bahan bakar.
3) Memeriksa minyak Governor Mesin Diesel.
4) Memutar Throtle Handle kembali ke Idle, memeriksa dan mencatat ketinggian minyak pelumas Mesin Diesel antara dua garis dan adanya kemungkinan campuran air atau bahan bakar.
5) Memeriksa indikator saringan udara Mesin Diesel.
6) Memutar Poros Engkol dan memeriksa dinding Cylinder, Piston bagian bawah Art Rod Pin, serta Conrod Camshaft terhadap kemungkinan adanya bram.
7) Membersihkan Window Filter dan melapisi dengan ETNA OIL.
8) Memeriksa kekencangan baut-baut pengikat Pompa Plunger bahan bakar.
9) Memeriksa kekencangan sambungan pipa bahan bakar.
10) Memeriksa adanya kelainan baut-baut kendor, retakan-retakan, benda asing pada Turbocharger dan pada Exhaust Manifold.
11) Melumasi Fleksibel Kopling sampai 80% penuh (menggunakan Mobil Grease EP3).
b. Pemeriksaan Mesin Diesel, meliputi :
1) Memutar Poros Engkol dan memeriksa dinding Cylinder, Piston bagian bawah Art Rod Pin, serta Conrod Camshaft terhadap kemungkinan adanya bram.
2) Memeriksa dan mencatat panjang Sikat Arang Motor Pompa Bahan Bakar (min.10mm), kemudian membersihkan Komutator dan Strainer bahan bakar.
3) Membersihkan saringan plastik udara masuk.
4) Memeriksa dan mencatat Sleep Ring dan panjang Sikat Arang (min.10mm), kemudian menyemprot Radiator dengan udara kering.
5) Menganalisis kondisi minyak pelumas Mesin Diesel, dengan :
- Mengganti filter minyak pelumas dan filter bahan bakar.
- Membersihkan Strainer bahan bakar dan minyak pelumas.
- Mengganti Nozzle, setelah dites pada tekanan 3800-4000 Psi.
- Memeriksa pompa Plunger bahan bakar pada kedudukan akan memompa (satu garis) dan Stel Timing.
- Memeriksa langkah Power Piston pada Over Speed dan langkah Fuel Rack (sesuai nilai load terakhir Balaiyasa), kemudian melumasi tuas-tuas Fuel Rack dengan MB3.
6) Mengganti minyak pelumas Kompresor dengan Sheel Ensis, memeriksa, dan membersihkan katup Kompresor.
7) Memeriksa kekencangan baut-baut Kopling Karet (28-30 lb.ft).
8) Membersihkan tahanan Dynamic Braking dan memeriksa panjang Sikat Arang Blower (min.25mm).
9) - Memeriksa Over Speed Link.
- Mengganti Gasket Cooler minyak pelumas dan Strainer bahan bakar.
- Governor Mesin Diesel, ganti minyak pelumas Diloka 444.
- Peti Generator Utama, ganti minyak pelumas Diloka 444.
10) Pada Gear Box Fan Radiator, ganti minyak pelumas Diloka 444 dan periksa roda gigi bila ada kelainan.
- Pemeliharaan Tahunan
a. Pemeriksaan Awalnya, antara lain :
1) Memeriksa minyak pelumas Mesin Diesel.
2) Memeriksa minyak bahan bakar.
3) Memeriksa minyak Governor Mesin Diesel.
4) Memutar Throtle Handle kembali ke Idle, memeriksa dan mencatat ketinggian minyak pelumas Mesin Diesel antara dua garis dan adanya kemungkinan campuran air atau bahan bakar.
5) Memeriksa indikator saringan udara Mesin Diesel.
6) Memutar Poros Engkol dan memeriksa dinding Cylinder, Piston bagian bawah Art Rod Pin, serta Conrod Camshaft terhadap kemungkinan adanya bram.
7) Membersihkan Window Filter dan melapisi dengan ETNA OIL.
8) Memeriksa kekencangan baut-baut pengikat Pompa Plunger bahan bakar.
9) Memeriksa kekencangan sambungan pipa bahan bakar.
10) Memeriksa adanya kelainan baut-baut kendor, retakan-retakan, benda asing pada Turbocharger dan pada Exhaust Manifold.
11) Melumasi Fleksibel Kopling sampai 80% penuh (menggunakan Mobil Grease EP3).
b. Pemeriksaan Mesin Diesel, meliputi :
1) Memutar Poros Engkol dan memeriksa dinding Cylinder, Piston bagian bawah Art Rod Pin, serta Conrod Camshaft terhadap kemungkinan adanya bram.
2) Memeriksa dan mencatat panjang Sikat Arang Motor Pompa Bahan Bakar (min.10mm), kemudian membersihkan Komutator dan Strainer bahan bakar.
3) Membersihkan saringan plastik udara masuk.
4) Memeriksa dan mencatat Sleep Ring dan panjang Sikat Arang (min.10mm), kemudian menyemprot Radiator dengan udara kering.
5) Menganalisis kondisi minyak pelumas Mesin Diesel, dengan :
- Mengganti filter minyak pelumas dan filter bahan bakar.
- Membersihkan Strainer bahan bakar dan minyak pelumas.
- Mengganti Nozzle, setelah dites pada tekanan 3800-4000 Psi.
- Memeriksa pompa Plunger bahan bakar pada kedudukan akan memompa (satu garis) dan Stel Timing.
- Memeriksa langkah Power Piston pada Over Speed dan langkah Fuel Rack (sesuai nilai load terakhir Balaiyasa), kemudian melumasi tuas-tuas Fuel Rack dengan MB3.
6) Mengganti minyak pelumas Kompresor dengan Sheel Ensis, memeriksa, dan membersihkan katup Kompresor.
7) Memeriksa kekencangan baut-baut Kopling Karet (28-30[lb.ft]).
8) Membersihkan tahanan Dynamic Braking dan memeriksa panjang Sikat Arang Blower (min.25 mm).
9) - Memeriksa Over Speed Link.
- Memeriksa atau membongkar Over Protective Switch.
- Mengganti Gasket Cooler minyak pelumas dan Strainer bahan bakar.
- Governor Mesin Diesel, ganti minyak pelumas Diloka 444.
- Peti Generator Utama, ganti minyak pelumas Diloka 444.
10) Pada Gear Box Fan Radiator, ganti minyak pelumas Diloka 444 dan periksa roda gigi bila ada kelainan.
11) Memeriksa roda gigi Flexibel Kopling bila ada kelainan.
12) Membongkar dan melumasi torak pembuka Kerai (dengan MB2).
C. Diskripsi Pelaksanaan PKL
Kamis, 20 Agustus 2009
Kegiatan : Pengenalan lingkungan kerja di Dipo
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol
Jum’at, 21 Agustus 2009
Kegiatan : Pengenalan materi tentang mesin diesel hidrolik dan elektrik pada lokomotif
Tempat : Ruang Koordinasi
Senin, 24 Agustus 2009
Kegiatan : Membantu mengisi chek sheet perawatan harianan lokomotif seri CC 201142
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol
Selasa, 25 Agustus 2009
Kegiatan : Servis Loko CC 201141 bagian memeriksa, membersihkan, dan mengecek battery.
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
Rabu, 26 Agustus 2009
Kegiatan : Servis Loko CC 20328 bagian membersihkan filter.
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
kamis, 27 Agustus 2009
Kegiatan : Menurunkan dan charge baterai lokomotif seri BB 20013
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
Jum’at, 28 Agustus 2009
Kegiatan : Perbaikan bocoran elemen rangka bawah CC 20328 dan perbaikan exhouse, ganti fleksibel power contactor
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
Senin, 31 Agustus 2009
Kegiatan : Pemberian materi tentang sistim start pada lokomotif oleh Kepala LOS
Tempat : Ruang KR LOS Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
Selasa, 1 September 2009
Kegiatan : Membantu Kepala Koordinasi mengatur ruangan kerja
Tempat : Ruang KR LOS
Rabu, 2 September 2009
Kegiatan : Charge battery dari lokomotif DH
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
Kamis, 3 September 2009
Kegiatan : Servis Loko CC 201143 bagian memeriksa, membersihkan, dan mengecek battery.
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
Jum’at, 4 September 2009
Kegiatan : Bersih lantai los sepur I & II tengah, sepur II & III timur.
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
Senin, 7 September 2009
Kegiatan : Perawatan 1 bulan lokomotif seri CC 201141.
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
Selasa, 8 September 2009
Kegiatan : Penulis ijin karena ada urusan keluarga
Rabu, 9 September 2009
Kegiatan : Perawatan 1 bulan lokomotif seri CC 201144
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
Kamis, 10 September 2009
Kegiatan : Perbaikan mesin diesel dan bersih airbox BB 20021
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
Jumat, 11 September 2009
Kegiatan : Membersihkan lingkungan Dipo.
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
Senin, 14 September 2009
Kegiatan : Penulis ijin karena sedang sakit
Selasa, 15 September 2009
Kegiatan : Perawatan harian lokomotif seri CC 201143.
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
Rabu, 16 September 2009
Kegiatan : Membantu ukur roda dan mengisi chek sheet.
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
Kamis, 17 September 2009
Kegiatan : Perawatan 1 bulan lokomotif seri CC 201138.
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
Jum’at, 18 September 2009
Kegiatan : Perawatan harian CC 20330 dan berpamitan dengan karyawan.
Tempat : Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data-data yang telah penulis peroleh dan sesuai dengan hasil pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di Dipo Lokomotif Semarang Poncol, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Dipo Lokomotif Semarang Poncol merupakan Unit Perbaikan dan Pemeliharaan Lokomotif, khususnya Lokomotif Seri CC, BB, DD dan Lokomotif KRD.
2. Pemeliharaan yang dilakukan bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin pada Lokomotif, sehingga Lokomotif dapat beroperasi dengan baik dan dapat memperpanjang usia Lokomotif.
3. Pekerjaan di Dipo Lokomotif Semarang Poncol hanya sebatas perbaikan dan pemeliharaan Lokomotif, tidak mencakup sampai pembongkaran mesin seperti yang dilakukan di Balaiyasa Yogyakarta.
4. Pada Mesin Diesel Lokomotif terdapat beberapa komponen rumit yang saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga diperlukan pemeliharaan intensif untuk tetap menjaga ketahanan Mesin.
B. Saran
|
1. Mahasiswa dituntut untuk lebih kreatif dan dapat mengikuti perkembangan dunia transportasi, khususnya perkeretaapian di Indonesia, mengingat semakin berkembangnya teknologi di dunia.
2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui sekaligus mempelajari seluk-beluk perkeretaapian baik di Indonesia maupun dunia.
3. Sebaiknya mahasiswa tidak hanya berbicara saja, tetapi mahasiswa harus bekerja sesuai dengan pengetahuan yang didapat di bangku kuliah, sesuai prosedur di lapangan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Priambodo, Ir. 1996. Operasi dan Pemeliharaan Mesin Diesel . Jakarta : Erlangga.
Boentarto, Drs. 1996. Perawatan dan Perbaikan Mesin Diesel, cetakan ke-2 . Solo : CV. Aneka.
Kaisha, Nippon Sharyo Seizo,Ltd. 1981. Maintenance Operation Rehabilitation Rail Cars, Maintenance System For Rolling Stock, and Equipment . Parts Catalogue of Diesel Rail Cars For Indonesian Sate Rail Ways.
bg bisa mint laporan asli ny bang,,
BalasHapus