Tidak Ada Efek Positif dari Sifat Mengeluh

Ditambahkan pada hari sabtu, 22 Oktober  2011

Di sana mengeluh. Di sini mengeluh. Dimana-mana semuanya serba mengeluh. Mengapa orang-orang begitu hobi mengeluh ya?

Mudah sekali bagi kita untuk menemukan orang-orang mengeluh. Nampaknya mudah sekali untuk mengeluh. Selalu ada saja bahan yang dikeluhkan.

“Hari ini sial sekali…”
“Aduh, hari ini toko ku sepi…”
“Sialan…Jalanan macet pula…”
“Koq hujan…Huh!”
“Hari ini koq panas sekali….”
Dan seterusnya….

Demikian pula di Facebook, mudah sekali kita menemukan update status yang bernada keluhan dan bernuansa negatif.

“Hari ini menyebalkan >,< ”
“Orang itu koq nyebelin…Grrr”
“Panaasss banget hari ini… :( ”
“ Pelajaran yang membosankan… @@ “
Dan lain-lain…
 
Pertanyaannya, apakah mengeluh membuat kita lebih bahagia?

Disadari atau tidak, semakin kita mengeluh, ternyata membuat kita kok rasanya semakin “menderita” . Demikian juga dengan orang yang mendengar keluhan kita, apakah mereka senang mendengar orang mengeluh? Atau mereka juga “tertular” emosi negatif, jadinya malah ikut-ikutan mengeluh ?

Seandainya saya mau mengurangi mengeluh dan memperbanyak kata-kata positif, apakah saya akan lebih bahagia?

Dan bila disuruh memilih, saya lebih senang mendengar kata-kata positif atau mendengar orang mengeluh? :)

Betapa seringnya kita mengeluh, entah mengeluh yang ditujukan untuk diri sendiri maupun orang lain, namun dibalik keluhan kita itu sama sekali tidak memberi manfaat sedikitpun terhadap perkembangan pribadi kita, bahkan hanya akan berdampak negatif terhadap diri kita sendiri. Tetapi bukan berarti kita sama sekali tidak boleh mengeluh, namun kita harus menyadari mengapa kita mengeluh dan kapan kita mengeluh, dan efek positif atau negatifkah hal yang kita dapat dari mengeluh ini. Ataukah kita hanya mau melihat pekerjaan kita dengan pikiran negatif dengan mengeluh? Sungguh mengeluh dapat menurunkan semangat dan kinerja kita. Sebisa mungkin untuk berhenti mengeluh. Mungkin kita akan berdalih bahwa mengeluh itu mencari makana dari sesuatu, namun hasilnya malah sebaliknya, bahwa dengan mengeluh itu kita mencari ketiadaan makna.
Mengeluh mungkin bisa memberikan lega sesaat kepada diri kita, tetapi tidak memelihara makna baik diri kita maupun orang lain. Sehingga semua kesempatan untuk memandang pengalaman kehidupan yang berharga akan sirna dan menghilang. Jika Anda mulai ingin mengeluh , tanyakan kepada diri sendiri ' Mengapa saya mengeluh?" dan yang paling penting tanyakan kepada diri sendiri " Apa manfaatnya saya mengeluh" . Bukankah jika kita mengambil langkah atau action dari pada mengeluh akan lebih menyelesaikan masalah? . Kita boleh mengeluh selama dengan mengeluh itu Anda ingin agar masalah itu terpecakan dengan solusi solusi untuk mengatasinya, dan tidak sekedar mengeluh.




Satu lg prinsip baru hidup saya, jangan gampang mengeluh karna bikin energi negatif saja..
Semuanya jalani saja sperti semestinya!!,
Jadi……..berhentilah mengeluh, hadapilah manis pahitnya hidup dengan bersyukur terhadap semua yang telah Tuhan berikan…. :)... dan buang jauh2 kebiasaan itu,,,

kata-kata nya menyentuh hati banget

Ditambahkan pada hari jum'at, 13 Oktober  2011

 gue dapet kata-kata ini dari blog lain.
gile . . . kata-kata nya menyentuh hati banget….
lo kudu baca deh….
Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita menangis ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita membayangkan sesuatu ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita berciuman ?
Hal hal yang terindah di dunia ini biasanya tidak terlihat
Ada hal hal yang tidak ingin kita lepaskan
dan ada orang orang yang tidak ingin kita tinggalkan
Tapi ingatlah, melepaskan bukan berarti akhir dari dunia
melainkan awal dari kehidupan yang baru
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah tersakiti
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah mencari dan telah mencoba
Karena merekalah yang bisa menghargai
Betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka
Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi masih peduli
terhadapnya
Cinta adalah ketika dia tidak mempedulikanmu, kamu masih menunggunya
dengan setia
Cinta adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih
bisa tersenyum
sambil berkata , ” Aku turut berbahagia untukmu “
Apabila cintamu tidak berhasil, bebaskanlah dirimu
Biarkanlah hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam
bebas lagi
Ingatlah, kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
Tetapi saat cinta itu dimatikan, kamu tidak perlu mati bersamanya..
Orang yang terkuat bukanlah orang yang selalu menang dalam segala hal
Tetapi mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh
Entah bagaimana, dalam perjalanan kehidupanmu,
Kamu akan belajar tentang dirimu sendiri dan suatu saat kamu akan
menyadari
Bahwa penyesalan tidak seharusnya ada di dalam hidupmu
Hanyalah penghargaan abadi atas pilihan pilihan kehidupan yang telah
kau buat
Yang seharusnya ada di dalam hidupmu
Sahabat sejati akan mengerti ketika kamu berkata, ” Aku lupa “
Sahabat sejati akan tetap setia menunggu ketika kamu berkata, “
Tunggu sebentar “
Sahabat sejati hatinya akan tetap tinggal, terikat kepadamu
ketika kamu berkata, ” Tinggalkan aku sendiri “
Saat kamu berkata untuk meninggalkannya,
Mungkin dia akan pergi meninggalkanmu sesaat,
Memberimu waktu untuk menenangkan dirimu sendiri,
Tetapi pada saat saat itu, hatinya tidak akan pernah meninggalkanmu
Dan sewaktu dia jauh darimu, dia akan selalu mendoakanmu dengan air
mata
Lebih berbahaya mencucurkan air mata di dalam hati
daripada air mata yang keluar dari mata kita
Air mata yang keluar dari mata kita dapat dihapus,
Sementara air mata yang tersembunyi,
Akan menggoreskan luka di dalam hatimu
yang bekasnya tidak akan pernah hilang
Walaupun dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang,
Tetapi ketika cinta itu tulus…
meskipun mungkin kelihatannya kamu kalah,
Tetapi sebenarnya kamu menang karena kamu dapat berbahagia
sewaktu kamu dapat mencintai seseorang
Lebih dari kamu mencintai diri kamu sendiri…
Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang
Bukan karena orang itu berhenti mencintai kita
Atau karena ia tidak mempedulikan kita
Melainkan saat kita menyadari bahwa orang itu
Akan lebih berbahagia apabila kita melepasnya
Bukannya seperti prinsip ” Easy come.. Easy go… “
Lebih baik menunggu orang yang benar benar kamu inginkan
Daripada berjalan bersama orang ” yang tersedia “
Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai
Daripada orang yang berada di ” sekelilingmu “
Lebih baik menunggu orang yang tepat
Karena hidup ini terlalu berharga dan terlalu singkat
Untuk dibuang dengan hanya ” seseorang “
Atau untuk dibuang dengan orang yang tidak tepat
Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang paling
menyakiti hatimu
Dan kadang kala teman yang membawamu di dalam pelukannya
Dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari
Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
Dapat membangun orang lain, tetapi dapat juga menjatuhkannya
Bila bukan diucapkan pada orang, waktu, dan tempat yang benar
Ini jelas bukan sesuatu yang bijaksana
Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
Dapat berupa kebenaran ataupun kebohongan untuk menutupi isi hati
Kita dapat mengatakan apa saja dengan mulut kita
Tetapi isi hati kita yang sebenarnya tidak akan dapat dipungkiri
Apabila kamu hendak mengatakan sesuatu..
Tataplah matamu di cermin dan lihatlah kepada matamu
Dari situ akan terpancar seluruh isi hatimu
Dan kebenaran akan dapat dilihat dari sana

Senyuman Bisa Mengungkap Siapa Anda

Ditambahkan pada hari selasa, 11 Oktober  2011

Senyuman Bisa Mengungkap Siapa Anda
 Sebuah senyuman boleh dikatakan sebagai ekspresi wajah yang paling sering dipelajari. Mengapa demikian? Karena senyuman memiliki makna yang dalam untuk hidup seseorang. Marianne LaFrance, PhD, profesor bidang psikologi dari Universitas Yale, yang juga penulis buku Lip Service, melakukan penelitian berdasarkan studi biologi, antropologi, bahkan ilmu komputer mengenai senyuman ini. Dalam penelitian terbarunya itu, LaFrance mengungkapkan enam fakta mengenai senyuman yang perlu Anda ketahui.

Orang yang suka tersenyum lebar umurnya lebih panjang. Tahun lalu, peneliti memaparkan sebuah studi yang antara lain menyebutkan bagaimana mereka menganalisa foto dari 230 pemain bisbol yang dimuat di Baseball Register. Dari foto-foto tersebut, terlihat bahwa rata-rata pria dengan senyuman lebar dan cemerlang hidup 4,9 tahun lebih lama daripada mereka yang hanya tersenyum sepintas, dan 7 tahun lebih lama daripada mereka yang tidak tersenyum sama sekali. Tentu saja, senyum lebar tak selalu bisa dikaitkan dengan umur panjang, namun sebuah senyuman menunjukkan perasaan yang positif, dan perasaan yang positif berhubungan dengan kehidupan yang sejahtera.

Senyum memancarkan suatu kekuatan yang tersembunyi. Misalnya begini, ketika seseorang menampilkan senyuman yang begitu cepat menghilang (karena mungkin durasinya hanya sepersekian detik), orang lain akan susah menangkap senyuman tersebut. Namun bagi orang yang selalu tersenyum, dunia selalu dipandang lebih menyenangkan. Cerita yang membosankan bisa jadi lebih menarik, gambar-gambar yang netral terlihat lebih positif, bahkan minuman yang tawar bisa terasa lebih bercita rasa.

Kebahagiaan terdiri atas tiga tingkatan. Sebuah artikel di British Medical Journal melaporkan bahwa cinta memang sangat mungkin disebarkan. Ketika seseorang sedang bahagia, perasaannya yang positif bisa ditransfer kepada orang-orang yang ada di lingkarannya melalui jejaring sosial. Jadi ketika Anda tersenyum, teman dari teman Anda pun bisa ikut tersenyum.

Ada dua tipe senyuman. Senyum yang tulus dan senyum yang palsu diatur oleh dua jalur saraf yang berbeda. Oleh karena itu orang yang bagian tertentu dari otaknya mengalami kerusakan pun masih dapat menampakkan senyuman spontan meskipun mereka tidak mampu tersenyum dengan kemauannya. Para peneliti berspekulasi bahwa nenek moyang kita mengembangkan sirkuit saraf untuk memaksa senyuman karena secara evolusioner hal itu menguntungkan untuk menutupi ketakutan dan kemarahan mereka.

Untuk mengetahui senyuman palsu seseorang, amati matanya. Orang yang tersenyum tulus, otot-otot wajahnya yang disebut orbicularis oculi tanpa sengaja akan berkontraksi, membuat kulit di sekitar matanya berkerut. Kebanyakan dari kita tidak mampu menggerakkan otot-otot ini dengan bebas. Artinya, ketika seseorang memalsukan senyumannya, otot-otot orbicularis oculi-nya tidak akan bergerak.

Senyum itu mempunyai "aksen". Budaya ternyata juga mempengaruhi cara orang tersenyum. Orang Amerika, misalnya, saat tersenyum berfokus pada gerakan mulutnya. Hal ini bertentangan dengan orang Jepang yang mengutamakan senyumannya di bagian mata.

Simmber : http://www.infopenting.com/2011/08/senyuman-bisa-mengungkapkan-siapa-anda.html